Kesimpulannya

  1. bersama-sama benahi mindset, agar selalu posotif tingting
  2. Saling suport menuju tranformasi bijital dalam layanan
  3. Hilangkan mental bosy, gunakan hanya kondisi urgen

Dipenjuru dunia bagian planet merkurius, ada rumor, ajuan satyalencana dimintai duit, sehingga banyak keraguan dari mereka untuk memanfaatkan momen ini, ada yang mengatakan ribet dan susah. Ada yang mengatakan “masih tahap ajuan udah dimintai duit, belum juga ada hasilnya”.

Diberikan alur termudah tapi

Seandainya aku boleh jujur tentang suara hati di balik layar, beberapa kali membagikan link ajuan online untuk keperluan satyalencana justru malah mendapatkan feedback dari mereka agar saya yang mengerjakan hingga tuntas, mereka tanpa harus melakukan apapun, cukup duduk manis sambil ngopi cantik di atas genteng nyawang matahari berjalan melintasi bumi, menikmati indahnya cakrawala, hingga pada masanya, datanglah kurir menghantarkan kado terindah dalam hidup.

Katanya sih serba bisa

Terkait ajuan satyalencana, ada sebagian dari mereka, menginginkan segala hal dilakukan oleh saya, sejak awal hingga tuntas, beralasan saya adalah serba bisa, selalu memiliki banyak cara. Sekilas seolah bentuk sanjugan atas kemampuan, namun aura negatif berkecamuk, ini sih bukan sanjungan melaikan perbudakan terselubung dalam sebuah opini.

Lah kok bisa gitu?

Pernah tugas di bagian Pontren, menemukan fakta seperti ini sudah ratusan kali, bermula memberikan tutorial, cara, alur, memandu cara dari nol hingga tuntas, mengarahkan, membimbing, endingya yang bersangkutan menginginkan agar saya yang melakukan semua itu, (tepuk jidat tetangga).

Mental bosy

Dimaklumi sih, emang naluri dan insting manusia telahir sudah menjadi kholifatul ardi, sehingga mental bosy udah tertanam sejak zygote, efeknya, segala hal ingin dilayani layaknya baginda raja memberi titah kepada si tukang kuda. Meskipun dalam hal termudah sekalipun. Dengan alasan konvensional, sibuk, tidak sempat, tidak ada waktu, mendadak, mepet, banyak kegiatan, dan lain sebangsanya.

Tongkat ajaib

Meski telah diberikan link dan tata cara ajuan satya, menggunakan balasan otomatis, melalui gogol doc, agar mudah diakses, dipandu, diarahkan, namun masih minta yang lebih mudah lagi, dan praktis bagaikan hary potter menggunakan tongkat sulap ajaibnya, sekali tekan tombol maka proses sudah beres.

Opini positif

Ada juga opini positif, menjadi vitamin penyemangat, diantara mereka mengatakan “nah ini, aku suka, transparan, tidak ribet, publik, mudah diakses, ada balasan otomatis whatsapp menggunakan kata kunci unik”.

Kembali manual

Ada lagi, sudah diarahkan menggunakan jalur online agar lebih mudah dan praktis, tapi justru menempuh jalur manual, dengan datang ke lokasi, mondar mandir kesana kemari, dan tidak mau ribet, menyerahkan hal beresnya saja.

Nah ini dilematis, endingnya tetap bermuara ke saya juga harus turun tangan melakukan proses konversi file hingga pdf, remeh temeh sih, tapi bisa menjadi hambatan dan hilang fokus untuk melakukan pekerjaan lainnya.

Beberapa kali yang krewedan seperti ini hampir terabaikan dan tidak sampai diajukan, karena media penyimpakan menggunakan hp pribadi.

Terpisah,

Ada juga yang mempertanyakan, kenapa harus ada ajuan segala?, bukankah adalah penghargaan atas pengabdian pegawai kepada negara?, yang artinya satyalencana mestinya otomatis didapat untuk semua pegawai yang memiliki masa kerja minimal 10 tahun dan kelipatannya.

Geser dikit,

Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Satyalancana ini ditetapkan pada tahun 1959.[1] Satyalancana ini dibentuk dengan tujuan untuk menghargai jasa-jasa serta sebagai pendorong untuk meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja sehingga dapat dijadikan teladan bagi Pegawai Negeri Sipil yang lain. (wikipedia ensiklopedia)

Dari paparan diatas, ambil kata kunci “diberikan”, menjadi alasan sebagian mereka memahami tanpa ada ajuan pun harusnya semua pegawai mendapatkan satyalencana.

Lanjut paparan kalimat berikutnya, bertemu kata kunci “kejujuran, kedisiplinan”, artinya ada hukum klausalitas, sebab-akibat, sekaligus menjadi syarat atas kata kunci “diberikan”.