Varian jarak tempuh dari rumah menuju titik lokasi yang telah dientukan berbeda-beda, ada yang memberikan informasi 45 km, jarak tempuh 3 jam, 1,5 jam, 2 jam.
Lika liku perjalanan pun banyak mengalami variasi
beragam, kemacetan, insiden, faktor kendaraan, kadang memacu kecepatan maksimal
hingga abaik terhadap keselamatan berkendaraan, yang mirisnya adalah begitu
sampai pada lokasi tujuan justru menemukan keterlambatan.
Meski
Siapa pun dapat mengalami kondisi serupa terkait
jarak tempuh, terkecuali yang berjarak tidak jauh dari titik lokasi absen. Solusinya
tentu harus bisa memaksimalkan pengelolaan waktu keberangkatan agar tidak
mengalami keterlambatan sampai tujuan, juga pertimbangan hal-hal tidak
dinginkan dalam perjalanan.
Usia
Rerata usia yang mengalami hal tersebut adalah
kelahiran tahun 1966, ada beberapa yang kelahiran di atas tahun 1972. Kebanyakan
kendaraan yang digunakan adalah motor, untuk memburu waktu, mensiasati
kemacetan, hemat bahan bakar, dengan konsekuenasi panas atau hujan, tidak
nyaman untuk sesuai diatas 50 tahun.
Alur kerja
Dari rumah ke titk lokasi lokasi absensi atau
kantor tempat tugas, keliling ke daerah atau satuan kerja binaan yang jarak
satu sama lain berjauhan, kembali lagi ke titik lokasi semula atau kantor, lakukan
absen, kemudian pulang lagi ke rumah.
Terlihat mudah
Sekilas memang tidak ada kendala apapun atau
terlihat mudah, beda cerita bagi yang mengalami kondisi pekerjaan ke lapangan untuk
keliling dari dan antar satuan kerja dalam wilayah binaan dalam mensosialisasikan
program kerja yang berkaitan dengan satuan kerja.
Demi abseni tepat waktu
Berat-ringan sebuah perjuangan untuk bisa absen
tepat waktu tentu punya cerita berbeda satu sama lain. Faktor jarak, usia,
kendaraan, keperluan lain yang bersifat mendadak dan mendesak menjadi hal unik
dalam perbedaan mensikapi.
Bukan abai terhadap integritas dan komitmen tugas,
semata-semata justru mewujudkan integritasnya melalui jerih payang perjuangan
agar bisa absen tepat waktu.
0 Comments