Kang Kebon (23/4/25)
- Salah satu penymbang terbesar kesalahan nama orang atau nama tempat dalam aplikasi simpeg, BKN, adalah dari kesalahan penulisan nama
- Berlaku juga ketika membuat data dalam file Excel, sperti data Pegawai, data Siswa, data Guru
- Gelar yang dimaksud adalah Keagamaan (H. Hj), Budaya, Tradisional (R. Ratu, Pangeran, Kyai, Nyai, Ust, Ustzh, dll), Gelar Akademis (Ir. Dr. Drs, Dra, S.E, SH. S.Kom, M.Sc, M.Pd, dll)
- termasuk dalam NAMA tak perlu ada tanda baca apapun : titik, koma, kutip, spasi dalam 1 kata,dll. hal demikian akan kesulitan ketika dilakukan sortir atau filter database
- berlaku juga untuk nama Kecmatan : Susukanlebak dg Susukan Lebak, Gunungjati dg Gunungjati, Tengahtani dg Tengah Tani, Astanajapura dg Astanajapura, Mertapadakulon dg Mertapada Kulon
Dalam pandangan database komputerisasi, penulisan nama orang tanpa gelar depan maupun belakang memiliki beberapa alasan praktis dan teknis yang kuat:
1. Konsistensi dan Standarisasi Data
- Pencarian dan Pengurutan yang Lebih Mudah
Database dirancang untuk memproses dan memanipulasi data secara efisien. Jika nama ditulis dengan gelar yang bervariasi (Dr., Ir., Hj., S.Kom., M.Si., dll.) dan posisinya tidak standar (kadang di depan, kadang di belakang, bahkan ada yang menggunakan lebih dari satu), akan sangat menyulitkan sistem untuk melakukan pencarian, pengurutan (berdasarkan abjad nama utama), dan perbandingan data secara akurat dan konsisten. Menghilangkan gelar memastikan format nama yang seragam.
- Menghindari Duplikasi Data
Orang yang sama bisa jadi memiliki gelar yang berbeda seiring waktu atau dalam konteks yang berbeda. Jika gelar disertakan dalam field nama, sistem bisa keliru menganggap mereka sebagai individu yang berbeda. Penghilangan gelar membantu mencegah duplikasi data berdasarkan nama.
- Integrasi Data yang Lebih Baik
Ketika data dari berbagai sistem atau sumber digabungkan, format nama yang tidak standar dengan gelar akan menimbulkan kesulitan dalam proses integrasi dan analisis data. Format tanpa gelar mempermudah proses ini.
2. Fokus pada Identitas Utama
- Nama sebagai Pengenal Unik: Dalam banyak konteks database, nama lengkap (tanpa gelar) adalah atribut utama yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Gelar bersifat kontekstual dan bisa berubah. Database lebih fokus pada identitas inti individu.
- Gelar sebagai Atribut Terpisah: Jika informasi gelar memang penting, praktik terbaik dalam desain database adalah menyimpannya dalam kolom (field) terpisah. Ini memungkinkan gelar untuk dicari, diurutkan, dan difilter secara spesifik tanpa mengganggu pengelolaan nama utama. Misalnya, ada kolom "Gelar Depan" dan "Gelar Belakang".
3. Efisiensi Penyimpanan
- Mengurangi Redundansi: Menyimpan gelar berulang kali dalam field nama untuk setiap catatan akan memakan ruang penyimpanan yang tidak perlu, terutama dalam database dengan jumlah data yang besar. Menyimpan gelar hanya jika diperlukan dalam kolom terpisah lebih efisien.
- Ukuran Data yang Lebih Kecil: Nama tanpa gelar cenderung lebih pendek, sehingga mengurangi ukuran data secara keseluruhan dan mempercepat proses query dan manipulasi data.
4. Fleksibilitas Penggunaan Data
- Adaptasi dengan Berbagai Konteks
Data nama dalam database sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti laporan, surat-menyurat, atau tampilan di berbagai aplikasi. Tidak semua konteks memerlukan penyertaan gelar. Menyimpan nama tanpa gelar memberikan fleksibilitas untuk menampilkan atau menyembunyikan gelar sesuai kebutuhan.
- Kemudahan Pemrosesan oleh Aplikasi
Aplikasi yang menggunakan data dari database akan lebih mudah memproses dan menampilkan nama tanpa perlu melakukan parsing atau pemisahan gelar.
5. Analogi Sederhana
Bayangkan Anda memiliki daftar buku. Judul buku adalah informasi utama. Informasi tambahan seperti "Edisi Revisi", "Jilid 1", atau "Cetakan Ketiga" sebaiknya disimpan dalam kolom terpisah agar daftar buku Anda mudah diurutkan berdasarkan judul dan Anda bisa mencari buku berdasarkan edisinya jika perlu. Nama orang dalam database berfungsi serupa.
Kesimpulan
- Dalam pandangan database komputerisasi, menghilangkan gelar dari penulisan nama orang bertujuan untuk menciptakan data yang konsisten, standar, mudah dicari dan diurutkan, menghindari duplikasi, efisien dalam penyimpanan, dan fleksibel untuk digunakan dalam berbagai konteks.
- Jika informasi gelar penting, solusi terbaik adalah menyimpannya sebagai atribut terpisah
- salah satu penymbang terbesar kesalahan nama orang atau nama tempat dalam aplikasi simpeg, BKN, adalah dari kesalahan penulisan nama