Kang Kebon (24/4/24)
Situasi yang alami sangat menggambarkan dinamika komunikasi dan penerimaan informasi di lingkungan kerja, beberapa poin yang dapat dianalisis :
1. Ketidakpercayaan Awal
- Upaya mengingatkan rekan kerja terkait pembaruan data pada aplikasi Sistem Informasi Data tertentu tidak diindahkan.
- Hal ini menunjukkan adanya ketidakpercayaan atau anggapan rendah terhadap informasi yang disampaikan.
- Mungkin ada persepsi bahwa Saya kurang memiliki pemahaman mendalam terkait sistem kepegawaian tersebut.
2. Spesialisasi Tugas
- Persepsi rekan kerja yang menganggap Saya hanya fokus pada urusan "pusaka" (kemungkinan merujuk pada arsip atau aset tertentu) telah membatasi pandangan mereka terhadap kapasitas dan pengetahuan Anda di bidang lain.
- Ada indikasi Label Negatif "Stupid and bad boy" di mata rekan kerja, ini membuat informasi dari Saya semakin sulit diterima.
- Sebenarnya Saya tetap santai dan bahkan bersyukur atas pandangan negatif tersebut
- Perubahan Situasi dan Pembalikan Persepsi: Ketika masalah data benar-benar muncul, dan orang-orang mulai merasakan dampaknya, persepsi terhadap Saya mulai berubah, yang sebelumnya dianggap remeh, kini justru dicari pertanggungjawabannya.
- Penyangkalan Tanggung Jawab: Reaksi ramai-ramai menyalahkan Saya dengan alasan kurangnya sosialisasi adalah bentuk penyangkalan tanggung jawab individu atas kelalaian mereka dalam memperbarui data. Lebih mudah menyalahkan pihak lain daripada mengakui kesalahan sendiri.
- Ungkapan "ah basi !!" di akhir narasi menunjukkan frustrasi dan kekecewaan atas situasi yang terjadi, sudah berusaha mengingatkan, namun justru disalahkan ketika konsekuensinya muncul.
Situasi ini contoh klasik dari bagaimana informasi dan kredibilitas dipersepsikan dalam kelompok. Pengalaman Kerja bisa menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya saluran komunikasi yang efektif, persepsi profesional, dan ketahanan diri dalam menghadapi dinamika kerja